Jumat, 07 April 2017

skiping



10 Manfaat Olahraga Skipping Setiap Hari

Sponsors Link


Skipping adalah salah satu olahraga yang cukup digemari dan sangat sering dilakukan oleh masyarakat luas. Tidak memerlukan biaya yang besar dan dapat dilakukan dimana saja adalah salah satu yang menjadi daya tarik olah raga ini. Olahraga skipping atau secara sederhana bisa disebut olahraga lompat tali ini dilakukan dengan menggunakan bantuan tali yang diputar atau digerakkan sebagai rintangan dari lompatan yang dilakukan dengan menggunakan kedua tangan kita sebagai porosnya.
Bagaimana Cara Melakukan Olahraga Skipping?
Secara praktek mungkin hampir semua masyarakat tahu dan paham bagaimana melakukan olahraga ini. Namun, disini akan sedikit dibahas mengenai cara melakukan olahraga skipping yang benar. Bagaimana caranya? Berikut ini penjelasannya :
manfaat olahraga skipping
  • Mulailah dengan berdiri tegak dengan posisi tegap seraya kedua tangan memegang ujung tali.
  • Tempatkan tali di belakang tubuh kita, posisi ini disebut juga sebagai posisi awalan.
  • Ayunkan tali ke depan dan melompatlah, tali yang diayunkan dijadikan sebagai rintangan lompatan.
  • Lakukan dengan tanpa menginjak tali tersebut, lakukan hingga mencapai kurang lebih 20 lompatan (jumlah lompatan tegantung kemampuan masing-masing).
  • Hentikan putaran tali dan lompatan jika sudah merasa cukup lelah, istirahatlah sejenak sebelum melanjutkan lompatan lagi.
Sama halnya seperti olahraga yang lain, maka manfaat olahraga skipping atau lompat tali ini juga terbilang sangat bagi bagi tubuh manusia. Di bawah ini akan disebutkan dan dijelaskan mengenai manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari olah raga skipping atau lompat tali.
1. Menurunkan Berat Badan
Olahraga skipping atau lompat tali yang dilakukan selama kurun waktu satu jam mampu membakar kalori dalam tubuh hingg kurang lebih 1000 kalori. Selain itu, skipping yang dilakukan mampu membakar lemak dalam tubuh yang kemudian dikeluarkan bersama keringat.
Maka, kita semua tentu dapat menyimpulkan betapa bagusnya olahraga skipping atau lompat tali ini untuk menurunkan berat badan. Bagi pelaku diet, maka olahraga sederhana dan murah ini dapat dilakukan untuk membantu proses diet.
2. Meningkatkan Kapabilitas
Manfaat olahraga skipping atau lompat tali yang dilakukan dapat meningkatkan kepadatan tulang dan juga meningkatkan kapabilitas tubuh secara menyeluruh.
3. Mengencangkan Otot
Kekencangan otot kita dapat makin baik jika kita rutin dan secara teratur melakukan olahraga skipping ini. Otot dapat semakin kencang sebagai efek lompatan tersebut, terutama otot kaki dan otot bagian bawah tubuh lainnya.
Namun tak hanya otot bagian kaki dan bagian bawah lainnya, otot bagian atas seperti lengan dan bahu pun mendapatkan manfaatnya, hal ini dikarenakan tangan adalah sebagai poros dari putaran tali.
4. Mengoptimalkan Energi Dalam Tubuh
Olahraga skipping atau lompat tali mampu membantu seseorang dalam menambah energi di dalam tubuh, sebab olahraga skipping ini dilakukan dengan menggunakan energi. Maka latihan yang dilakukan akan mampu membiasakan tubuh mengeluarkan energi yang tersimpan di dalam sehingga mampu mengoptimalkan energi di dalam tubuhnya di kemudian hari di lain waktu.
5. Membentuk Tubuh
Membentuk tubuh dalam artian ini adalah bentuk tubuh berotot pada bagian tertentu yang dihasilkan dari olahraga skipping. Otot bagian kaki akan semakin kencang namun tetap ramping dan tidak berlemak pada bagian betis, sehingga ini menambah keindahan pada kaki. Lengan juga mendapatkan manfaat berupa otot yang terbentuk karena tangan digunakan sebagai poros berputarnya tali.
6. Menambah Tinggi Badan
Pertambahan tinggi badan juga dapat diperoleh dari olahraga skipping atau lompat tali ini. Masa remaja adalah masa pertumbuhan dimana seseorang mampu tumbuh mendapatkan tinggi ideal. Manfaat olahraga skipping adalah salah satu olahraga yang mampu meninggikan badan, sehingga olahraga skipping sering dijadikan salah satu program bagi banyak remaja dalam hal meninggikan badan.
7. Meningkatkan Fertilitas
Ketidakteraturan pola menstruasi adalah salah satu permasalah ringan yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Selain itu masalah kesulitan mendapatkan keturunan dan lain-lain. Ternyata, skipping adalah olahraga yang berfungsi membantu memperbaiki fungsi reproduksi termasuk meningkatkan fertilitas.
8. Mencegah Osteoporosis
Olahraga skipping yang dilakukan secara rutin akan sangat bermanfaat untuk mencegah terkena osteoporosis di kemudian hari. Osteoporosis adalah kondisi dimana terjadi kerapuhan atau pengeroposan pada tulang. Manfaat olahraga skipping mampu meningkatkan kualitas atau kepadatan seseorang, sehingga skipping sangat berguna untuk mengurangi resiko terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis.
9. Meningkatkan Stamina dan Keseimbangan Tubuh
sponsored links
Lompat tali (skipping) yang dilakukan secara teratur akan mampu meningkatkan stamina tubuh, serta kelenturan tubuh. Tidak hanya itu saja, lompatan yang dilakukan juga mampu meningkatkan keseimbangan tubuh kita.
10. Meningkatkan Kinerja Otak
Pada dasarnya olahraga skipping adalah hasil kombinasi dari irama gerakan lompatan dan ketpatan waktu dalam melewati rintangan berupa putaran tali. Hal ini berarti membuat otak bekerja lebih cepat dan tepat dalam hal mengkalkulasikan gerakan melompat yang dilakukan dan waktu yang tepat untuk melompat melewati tali yang berputar.
Akibatnya kita melatih otak kita agar terbiasa untuk bekerja dengan cepat dan tepat. Koordinasi tubuh yang baik, kemampuan gerak reflex, keseimbangan tubuh, serta meningkatkan kinerja otak pun akhirnya dapat kita peroleh sebagai manfaat dari olahraga skipping.
Mitos Mengenai Lompat Tali (Skipping)
Telah beredar mitos mengenai lompat tali yang berbahaya bagi wanita. Kabanyakan mengatakan bahwa lompat tali atau skipping dapat berdampak buruk, yaitu menurunkan rahim wanita. Namun, pada kenyataannya, olahraga skipping yang dilakukan dengan cara teratur dan tepat tidak berdampak buruk seperti yang telah dikatakan.
Pada dasarnya penurunan rahim tidak disebabkan oleh lompatan dari olahraga skipping, tapi penurunan rahim pada perempuan yang utama disebabkan karena kelainan pada jaringan penyokong kandungan sebagai akibat dari tumor atau juga dapat akibat virus.
Ibu Hamil Jangan Melakukan Olahraga Skipping
Meskipun manfaat olahraga skipping tidak berbahaya bagi rahim perempuan, namun itu berlaku untuk perempuan yang tidak mengandung. Kondisi ini akan berbeda lagi jika seorang perempuan tersebut sedang mengandung.
Untuk ibu yang sedang mengandung maka jangan melakukan olahraga ini, sebab olah raga ini adalah gerakan melompat yang dikombinasikan dengan rintang berupa tali yang berputar, dan kemudian lompatan yang dilakukan dapat saja membahayakan janin dalam kandungan terlebih lagi jika janin tersebut lemah. Oleh sebab itu, untuk ibu hamil disarankan untuk mencari olahraga lain yang lebih ringan dan minim akan resiko, contoh olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah berjalan-jalan kecil di pagi hari.

layang gantung


Layang gantung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gantolle
Layang Gantung atau Gantolle adalah salah satu olah raga angin.[1] Dia merupakan olah raga rekreasi atau kompetitif yang berhubungan dekat dengan gliding, tetapi menggunakan pesawat yang lebih sederhana yang kadangkala hanya terdiri dari sayap kain yang berangka-metal, dengan pilot berada di sebuah harness yang menggantung dari kerangka sayap dan melakukan kontrol dengan menggerakan badan terhadap rangka yang berbentuk segitiga yang juga menempel di kerangka utama.[1]
Eksperimen awal dengan penerbangan gliding dilakukan pada akhir abad ke-19 oleh pioneer seperti Otto Lilienthal. Pesawat ini sekarang ini dikenal sebagai hang glider.

Sejarah Layang Gantung

Sketsa Leonardo da Vinci: "Flying Machine"
Layang gantung atau Gantole dapat ditelusuri kembali ke masa Ibnu Firnas adalah manusia yang telah terlebih dahulu melakukannya dengan melakukan terbang di udara dialah orang yang pertama kali terbang di udara sebelum Leonardo da Vinci, yang membuat sketsa tentang keinginannya untuk penerbangan manusia. Melalui fakta dan fiksi, penerbangan telah memainkan peran utama dalam mimpi manusia untuk melayang bersama dengan burung.[1]
Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, Ibnu Firnas memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita di Cordoba dengan menggunakan semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di udara dan memperlambat jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut pertama di dunia.
Keberhasilannya itu tak lantas membuatnya berpuas diri. Dia kembali melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan konsep serta teori yang ia adopsi dari gejala-gejala alam yang kerap diperhatikannya.
Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuah mesin terbang merupakan cikal-bakal layang gantung yang mampu membawa manusia. Setelah versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-‘Arus (Mount of the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba.
Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu terbilang sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama layang gantung buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang membuat Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.
Kecelakaan itu terjadi karena Ibnu Firnas lalai memperhatikan bagaimana burung menggunakan ekor mereka untuk mendarat. Dia pun lupa untuk menambahkan ekor pada model layang gantung buatannya. Kelalaiannya inilah yang mengakibatkan dia gagal mendaratkan layang gantung ciptaannya dengan sempurna.
Namun usaha Ibnu Firnas bukan usaha ilmuwan Muslim terakhir. Pada tanun 1630-1632 M, Hezarfen Ahmad Celebi di Turki berhasil menyeberangi Selat Bospurus di Istanbul. Ahmad melompat dari menara Galata yang tingginya 55 meter dan berhasil terbang dengan layang gantungnya kira-kira sejauh 3 km serta mendarat dengan selamat.
Usaha meraih teknologi aeronautika ini sejalan dengan tantangan Allah di dalam firman-Nya: "Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan".(QS. ar Rahman (55):33). [2]
Dari saat penerbangan nahas Icarus ke zaman pionir olahraga seperti Otto Lilienthal, Octave Chanute dan John Montgomery, manusia telah mencoba melakukan terbang bebas di hampir setiap fase sejarah modern. Saat Wright Bersaudara menciptakan penemuan mereka untuk penerbangan bermesin, mereka mengasah keterampilan terbang mereka dalam "gantolle". Setelah penerbangan bersejarah mereka di Kitty Hawk, seluruh dunia menjadi semakin tertarik pada pengembangan teknologi penerbangan bermesin, meninggalkan gantole untuk generasi berikutnya.[1]
Gantole tidak muncul lagi sampai tahun 1960-an, sampai penelitian Dr. Francis Rogallo dengan "Sayap Rogallo" dalam sebuah proyek NASA untuk sistem pemulihan untuk pesawat ruang angkasa. Sedikit yang disadari Francis bahwa desainnya akan memulai kelahiran kembali gantole pada awal tahun 1970-an.[1]
Di zaman modern gantole menggabungkan teknologi modern, desain teknologi tinggi dan peralatan elektronik. Gantole-gantole zaman sekarang harus lolos dari tes "beban" dan disertifikasi untuk kelaikan udaranya. Pilot-pilotnya terbang dengan altimeter, variometers, parasut cadangan dan bahkan komputer penerbangan onboard. Terbang sejauh 100 sampai 200 kilometer bukanlah hal yang tidak biasa. Manfred Ruhmer dari Austria memecahkan rekor dunia untuk terbang sejauh 700,6 kilometer pada tahun 2001

lari


Renang (olahraga)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Renang
11th FINA World Championships.JPG
Induk organisasi Federasi Renang Internasional (FINA)
Data lengkap
Kategori Akuatik
Dipertandingkan di Olimpiade sejak 1896
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Daftar isi

Sejarah

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.[1]
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Fasilitas dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

Pakaian khusus

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.[6]

renang

Renang (olahraga)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Renang
11th FINA World Championships.JPG
Induk organisasi Federasi Renang Internasional (FINA)
Data lengkap
Kategori Akuatik
Dipertandingkan di Olimpiade sejak 1896
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Daftar isi

Sejarah

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.[1]
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Fasilitas dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

Pakaian khusus

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.[6]

angkat besi


Mengenal Cabang Olahraga Angkat Besi

Mengenal Cabang Olahraga Angkat Besi

Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang disebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas, konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan fisik. Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.

Jenis angkatan
Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and jerk dan snatch.

Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.


Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Kedua jenis angkatan ini bisa dilombakan satu per satu, namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk.

Angkat besi di Indonesia
Di Indonesia, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABBSI (Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia). Beberapa atlet angkat besi Indonesia sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara al. kejuaraan dunia dan medali dalam olimpiade.
Sebagai olah raga kuno yang setua sejarah manusia, yang mempertunjukkan manifestasi kekuatan manusia secara langsung, angkat berat tidak hanya menjadi popular, tapi juga berkembang menjadi cabang olah raga modern pada abad 21. Kesederhanaan yang tampak dari hanya sekedar mengangkat barbel dari lantai ke atas kepala dalam satu atau dua gerakan sangatlah menipu. Angkat berat menuntut kombinasi dari tenaga, kecepatan, teknik, konsentrasi dan pewaktuan yang tepat. Atlet angkat berat, atau lifter, dari kelas berat super biasanya dijuluki sebagai Pria dan Wanita Terkuat di Dunia. Namun, jika dilihat dan diperhitungkan dari kilo-per-kilo, lifter kelas teringan justru sering kali lebih kuat. Angkat berat pria sudah menjadi bagain program sejak Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896. Wanita perpartisipasi dalam cabang ini pertama kalinya pada Olimpiade Sydney 2000.


Kompetisi
Lifter melakukan dua macam angkatan yaitu "snatch" dan "clean and jerk". "Snatch" adalah mengangkat barbel dari tangan lalu ke atas kepala dengan satu gerakan. "Clean and jerk" adalah mengangkat barbel ke pundak, berdiri dengan tegap,lalu mengangkat barbel ke atas kepala. Lifter mempunyai tiga kali kesempatan di setiap angkatan, dan "snatch" dan "clean and jerk" paling baik yang akan dinilai untuk menentukan pemenangnya.

Kelas yang dipertandingkan: 
+ 105kg Putra
105kg Putra
94kg Putra
85kg Putra
77kg Putra
69kg Putra
62kg Putra
56kg Putra
+ 75kg Putri
75kg Putri
69kg Putri
63kg Putri
58kg Putri
53kg Putri
48kg Putri
Sumber: olympic.or.id

baseball


Teknik Dasar Olahraga BaseBall untuk Pemula

Dalam permainan Baseball terdapat teknik-teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain baseball. Jika tekniknya tidak benar-benar dikuasai, maka akan memudahkan tim lawan untuk mencetak run. Berikut ini akan dijelaskan teknik pokok yang harus dikuasi seperti: Melempar, Memukul dan menangkap bola baseball.


Melempar Bola Baseball

Melempar bola baseball
Melempar bola adalah tugas dari Pitcher (pelempar). Pemain ini berdiri di sekitar lingkaran daerah pitcher sampai daerah dekt home plate. Tugas pitcher antara lain melempar bola kepada pemukul (batter) dengan baik, menjaga base pertama ketika pemain first baseman memungut bola, dan membantu pemain di belakang home plate.

Seorang pelempar harus menguasai teknik lemparan dengan cara yang berbeda. Setiap lemparan memiliki efek yang berbeda. Ada lemparan bola yang melesat cepat, ada lemparan bawah yang lambat, ada pula lemparan melintir. Upayakan lemparan supaya susah ditebak oleh lawan.

Langkah-langkah melempar bola baseball yang benar :
  1. Posisi berdiri menghadap catcher (penangkap). Pegang bola di balik paha dan sembunyikan dari pandangan batter Penyerang / Pemukul.
  2. Ayunkan lengan ke belakang lalu ke depan dengan ayunan yang stabil.
  3. Putarlah kaki kanan dan badan (pivot) hingga mengarah ke base ketiga.
  4. Pada waktu lengan di belakang, sepakkan kaki kiri ke atas. Kemudian, langkahkan kaki kiri lurus ke depan.
  5. Ayunkan lengan dan lemparkan bola ke depan dengan sepenuh tenaga. Pada saat bersamaan, ayunkan kaki kanan ke belakang.

Memukul Bola Baseball

memukul bola baseball
Memukul Bola Baseball adalah tugas dari seorang pemukul, pemain pemukul atau penyerang (batter) bertugas memukul bola untuk mencetak angka (run). Untuk itu, batter harus dapat memukul dengan baik dan lari ke base (base runner), kemudian menginjak atau menyentuh semua base secara berurutan untuk kembali ke home plate.

Seorang pemukul harus mahir memperkirakan arah datangnya bola. Ia pun harus mampu memukul bola dengan tepat untuk menentukan jauh-dekatnya bola yang terpukul. Bila telah mahir, ia mampu melakukan pukulan big swing untuk mencetak home run.

Cara memegang stick.


Anda harus memegang stick dengan kedua tangan hingga batas tempat bagian pegangan. Usahakan agar jari-jari tangan Anda rapat melingkari batas pemukul, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kekuatan yang penuh dalam melakukan pemukulan. Pegangan tangan Anda harus kuat dan benar agar saat Anda mengayun, stick yang Anda pegang tidak terlepas. Berikut ini cara memegang stick / tongkat Baseball yang benar:

  1. Saat menunggu lemparan Pitcher, buka kedua kaki selebar bahu, lutut sedikit ditekuk.
  2. Pusatkan Pandangan pada bola yang akan meluncur kearah Anda.
  3. Posisikan badan Anda agak condong ke depan untuk menjaga keseimbangan.
  4. Pegangan agak ke belakang, siku bengkok, bahu sejajar dan sedikit agak ke bawah.
  5. Saat akan memukul posisi badan tegak lurus di depan bahu kanan.

Langkah-langkah memukul bola Baseball yang tepat:
  1. Posisi badan berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu dan sedikit ditekuk.
  2. Peganglah bat ke belakang bahu. Posisikan ujung bat lebih tinggi dibandingkan bahu, sedangkan siku agak jauh dari badan.
  3. Pandangan mata menatap pada gerakan pitcher.
  4. Saat pitcher melempar bola, langkahkan kaki ke arah pitcher. Ayunkan bat / tongkat mengenai bola dengan cepat memakai kekuatan lengan.
  5. Selesaikan gerakan ayunan lengan sampai bola melambung ke udara.

Baserunning / Menangkap Bola Baseball

cara menangkap bola

Menangkap (Fielding) Kunci untuk menangkap bola bisbol adalah semakin tubuh kamu tepat di depan bola, maka semakin dekat kesempatan untuk bisa menangkap bola dengan tepat.

Seorang baserunner yang baik tidak harus bergantung pada kecepatan untuk menjadi efektif. Kecepatan akan membantu baserunner, tetapi hanya jika ia mengerti bagaimana menjalankan basis. Baserunners harus bertujuan untuk menyentuh sudut dalam basis dan membuat berbelok tajam ke arah dasar berikutnya, yang menjamin jarak terpendek diambil antara dasar. Kemampuan Baserunning juga berasal dari pemahaman keadaan permainan, seperti apakah tim Anda berada di depan atau di belakang, tingkat keterampilan batter yang akan datang dan kekuatan lengan outfielders lawan.


Menangkap bola oleh seorang Catcher

Seorang Catcher memiliki daerah kekuasaan di antara home plate dan back stop. Tugas catcher yaitu menjaga home plate untuk mematikan pelari yang akan mencetak angka, menangkap bola yang dilempar oleh pelempar, serta melempar bola ke base satu, dua, dan tiga untuk mematikan lawan.
Menangkap bola oleh seorang Catcher

Terdapat tiga gerakan menangkap bola oleh seorang catcher yakni bola rendah, bola lurus, bola tinggi. Cara menangkap ketiga arah bola tersebut adalah dengan cara:
  • Cara menangakap bola rendah: Badan sedikit jongkok, kedua tangan berada di bawah dengan pandangan lurus ke depan.
  • Cara menangakap bola lurus: badan agak diangkat lebih tinggi, kedua tangan dan pandangan lurus ke depan.
  • Cara menangakap bola tinggi: badan diangkat lebih tinggi lagi, kedua tangan diangkat ke atas.

voly


Bola Voli Sejarah, Pengertian, Teknik, Peraturan

 

  Hasil gambar untuk olahraga voli


A.    Sejarah Permainan Bola Voli 

Permainan
 bola voli  diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (MCA).

Permainan
 bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli  nsional.

Kemudian permainan
 bola voli  ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli  dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli  Internasional atau Internationnal Voli  Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli  sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1.    tidak memerlukan lapangan yang luas.
2.    Mudah dimainkan.
3.    Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4.    Permainan ini sangat menyenangkan.
5.    Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6.    Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7.    Dapat di mainkan banyak orang
Permainan bola voli  masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli  di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang  permainanbola voli  termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli  Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli  ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli  yang begitu pesat sangatlah tepat bila pemerintah memilih permainan bola voli  sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan bola voli .

B.    Teknik Dasar Permainan Bola Voli
 

1.    Pengertian Teknik

Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).

2.    Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga
·         Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.
·         Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera
·         Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).
·         Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos Kosasih, 1984 : 109).
3.    Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola  dengan baik dan terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).

Agar dapat bermain
 bola voli  dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.

4.    Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas jaring atau net.

5.    Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).

Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada.

6.    Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula.

7.    Service Atas

Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.

8.    Service Samping

Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping adalah service berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi yang tidak kidal) kedua tanga bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan, maka badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas, pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.

9.    Service Lompat

Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59). Service lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila bola telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya.

10.    Smash (Spike)

Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain
 bola voli  akan dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik dan benar.

11.    Membendung

Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang berada didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau membendung datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.

Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah datangnya smash, maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

C.    Passing Atas

1.    Pengertian passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :
·         Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
·         Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
·         Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.
·         Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).

Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :
1.1.    Passing Atas Individu
·         Tempatkan badan di bawah bola.
·         Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan setengah jongkok.
·         Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.
·         Sikap tangan seperti mangkok.
·         Pandangan ke arah datangnya bola.
·         Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama.
·         Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah depan atas.
·         Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).
1.2.    Passing Atas Ke Dinding
Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :
1.    Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.
2.    Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam kekuatan tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan atas uji coba.

D.    Perasarana Permainan Bola Voli
 

1.    Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli  berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli  terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.

2.    Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3.    Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli  berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4.    Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan
 bola voli  yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang  tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.

5.    Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2  (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).

6.    Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.
 Bola Voli